Yuk Menyusuri Mangrove Wonorejo Yang Penuh Dengan Legenda
Yuk Menyusuri Mangrove Wonorejo Yang Penuh Dengan Legenda. Surabaya menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh
dilewatkan. Kota ini pun memiliki segudang destinasi menarik mulai dari
sejarah hingga alam. Belakangan ini beberapa destinasi wisata yang
populer adalah wisata menyusuri hutan mangrove.
Bioderma sempat mengunjungi Ekowisata Mangorove Wonorejo Rungkut Surabaya. Lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo ini berada di sepanjang kali Jagir yang merupakan anak dari Sungai Brantas, Jawa Timur. Terletak sekitar kurang lebih setegah jam dari bandara, ekowisata ini menyimpan beragam cerita menarik.
Kali ini biasa disebut sebagai Kali Londo oleh masyarakat sekitar. Nama Kali Londo ini sendiri diambil dari sejarah penjajah Belanda masuk pertama kali di Surabaya.
“Dulu kapalnya orang Belanda ini masuk ke sini. Ada bukti kapal Belanda, kerangka kapalnya di ujung kali apung sekitar lima kilometer dari Dermaga 1,” ungkap Yani, salah satu pemandu kapal Wonorejo.
Tidak hanya itu, di tempat ini pun konon katanya pernah disinggahi oleh buaya putih dan cukup jinak. Yani mengatakan, banyak legenda di daerah itu menyebutkan bahwa buaya itu sangatlah baik, dan bahkan tidak menggigit jika disentuh.
“Buayanya jarang kelihatan, kalau kita suruh pergi buaya itu pergi. Bisa dipegang, enggak digigit kalau kita baik, buaya baik. Kalau pukul bisa beda lagi,” tutur dia.
Bioderma sempat mengunjungi Ekowisata Mangorove Wonorejo Rungkut Surabaya. Lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo ini berada di sepanjang kali Jagir yang merupakan anak dari Sungai Brantas, Jawa Timur. Terletak sekitar kurang lebih setegah jam dari bandara, ekowisata ini menyimpan beragam cerita menarik.
Kali ini biasa disebut sebagai Kali Londo oleh masyarakat sekitar. Nama Kali Londo ini sendiri diambil dari sejarah penjajah Belanda masuk pertama kali di Surabaya.
“Dulu kapalnya orang Belanda ini masuk ke sini. Ada bukti kapal Belanda, kerangka kapalnya di ujung kali apung sekitar lima kilometer dari Dermaga 1,” ungkap Yani, salah satu pemandu kapal Wonorejo.
Tidak hanya itu, di tempat ini pun konon katanya pernah disinggahi oleh buaya putih dan cukup jinak. Yani mengatakan, banyak legenda di daerah itu menyebutkan bahwa buaya itu sangatlah baik, dan bahkan tidak menggigit jika disentuh.
“Buayanya jarang kelihatan, kalau kita suruh pergi buaya itu pergi. Bisa dipegang, enggak digigit kalau kita baik, buaya baik. Kalau pukul bisa beda lagi,” tutur dia.
Comments
Post a Comment